vertebrata



VERTEBRATA

            Alam menghadirkan banyak keragaman hewan yang dimilikinya bersama dengan oranisme lainnya. Beberapa hewan dapat dikenali dari beberapa ciri yang dimilikinya. Seperti saat kita makan diatas meja saji yang disajikan beberapa menu makanan, misalnya ayam dan udang. Jika dilihat dari struktur tubuh jelas berbeda bahkan yang secara umum yaitu habitatnyapun berbeda. Namun jika anda memakan kedua makanan tersebut anda pasti agak kesusahan memakan ayam karna memiliki tulang sedangkan udang tidak.
            Hewan hewan tersebut di bagi menjadi 2 phylum yaitu Invertebrata dan Vertebrata yang di masukkan kedalam kingdom Animalia. Perbedaan dari 2 jenis makanan diatas jelas dimasukkan ayam kedalam phylum vertebrata dan udang kedalam phylum invertebrate.
            Keberadaan hewan vertebrata hanya mewakili presentase yang sangat kecil dari semua hewan yaitu 5 persen dari hewan yang ada, jika dibandingkan dengan hewan invertebrate yang tak betulang belakang internal seperti serangga, mollusca dan artrhopoda (sekitar 95 persen). Dinyatakan dalam buku karangan Andi Iqbal Burhanuddin tentang vertebrata laut.
            Dengan mempelajari bab ini anda diajak untuk mengetahui dapat mengenai pengertian vertebrata, pembagian kelas vertebrata, dan bagaimana manfaatnya bagi kehidupan sehari hari.






A.      Pengertian Vertebrata
Text Box: Sumber :https://belajar.kemdikbud.go.id
Gambar 1.1
Hewan yang termasuk vertebrata 
Menurut Zila Zuqistya dalam bukunya yang berjudul Vertebrata mengatakan bahwa Vertebrata merupakan hewan yang memiliki tulang belakang atau punggung. Tulang belakang adalah tulang yang beruas ruas dan berderet deret dari leher sepanjang punggung sampai ekor. Sumsum tulang belakang yang terdapat dalam ruas ruas tulang belakang dan otak merupakan susunan syaraf pusat. Vertebrata merupakan anggota (subfilum) daro filum Chordata yang di mana ciri khas dari filum Chordata yaitu;
1.      Memiliki Notokord yaitu batang longitudinalyang fleksible yang terletak di astara saluran pencernaan dan batang syaraf. Notokord berperan sebagai penguat rangka sepanjang tubuh Chordata.
2.      Memiliki batang saraf dorsal yang berongga yang terletak dorsal terhadap notokord.
3.      Memiliki celah atau sibakan faring yang memungkinkan air yang masuk ke mulut dapat keluar dari tubuh tanpa melalui keseluruhan saluran pencernaan, pada bagian sebagian vertebrata celah ini termodfikasi untuk pertukaran gas yang dikenal sebagai insang.
4.      Memiliki ekor Post-Anal yang berotot sehingga membantu pergerakan.
5.      Ekor ini membentang prosterior terhadap anus, tetapi pada sebagian spesies ekor ini telah tereduksi selama perkembangan embrionik.
Selain itu Chordata juga memiliki rongga tubuh (selom) yang tumbuh dengan baik, sistem organ yang kompleks, bilateral simetris, sigmenatasi tubuh yang jelas, dan memiliki tubuh yang dilindungi oleh tulang tengkorak. Sub filum Vertebrata terbagi menjadi lima kelas yaitu Ikan (Pisces), Amphibi (Amphibia), Reptil (Reptilia), Burung (Aves), dan Mamalia (Mammalia).



B.      Klasifikasi Hewan Vertebrata
1.    Pisces (Ikan)
Hasil gambar untuk pembagian sirip ikanPisces merupakan hewan akuatik yang berdarah dingin (poikiloterm) dan bernapas dengan insang. Insang ini dilindungi oleh tutup bernama Operculum. Pada beberapa jenis ikan, rongga insangnya meluas membentuk lipatan tidak teratur yang disebut labirin, yang berguna untuk menyimpan udara sehingga ikan tersebut dapat hidup dilingkungan yangkurang oksigen. Tubuh ikan ditutupi sisik yang sekaligus berfungsi sebagai rangka luar (eksoskeleton) dengan berbagai tipe sisik yaitu; plakoid, sikloid, stenoid, dan ganoid. Sisik tersebut licin dan berlendir, sehingga dapat mempermudah ketika bergerak di dalam air.
Tubuh ikan juga dilengkapi dengan sirip sirip yang membantu berenang dan menjaga keseimbangan tubuh. Sirip ikan dibedakan atas sirip punggung, sirip dada, sirip perut, sirip anal dan sirip ekor.
Text Box: Sumber: http://1.bp.blogspot.com
Gambar 1.2
Pembagian sirip pada ikan
Tipe aliran darahnya adalah peredaran tunggal, yaitu darah mengalir ke jantung melalui insang menuju seluruh jaringan tubuh dan kembali lagi ke jantung. Ikan berkembang biak dengan bertelur (ovipar).
Kelas pisces dibagi menjadi 3 sub kelas yaitu Agnatha, Chondrichtyes, dan Ostechthyes.
a.      Agnatha (Ikan tak berahang)
Agnatha meliputi ikan tidak berahang, berbentuk pipih, memiliki mulut bulat yang berada di ujung anterior. Walaupun tidak berahang, tetapi Agnatha memiliki faring yang berotot yang digunakan untuk menghisap tubuh ikan lain untuk mendapat makanan, misalnya belut laut. Sedangkan Hagfish memiliki formasi serupa gigi pada mulutnya yang terbuat dariprotein keratin.
Sebagian besar Hagfish merupakan pemakan bangkai. Hagfish memiliki kelenjar lendir pada bagian samping tubuhnya yang mampu mengekskresikan zat yang menyerap air sehingga membentuk lendir yang dapat mengusir pemakan bangkai yang lain ketika ikan tersebut sedang makan.
Text Box: Sumber: http://img.indonetwork.xyz
Gambar 1.3
Atas: Myxine sp (Hagfish)
Bawah: Belut laut
Text Box: Sumber: http://3.bp.blogspot.comAgnatha tidak memiliki sirip dan sisik (contohya Hagfish) sehingga berenang dengan gerakan undulasi, namun beberapa jenis Agnatha memiliki sirip ekor dan sirip punggung (contoh belut laut). Notokord tetap ada selama hidup, secara tidka sempurna dan diselubungi oleh kartilago.
b.      Osteichthyes (Ikan bertulang sejati)
Dinamakan ikan bertulang sejati karena ikan ini memiliki kerangka dari tulang sejati. Kulitnya ditutupi sisik dan memiliki kelenjar yang mengekskresi mucus, sehingga kulitnya menjadi licin. Lendir tersebut berfungsi untuk mengurangi gesekan selama berenang.
Secara habitat ikan bertulang sejati hidup di air tawar dan air laut. Dengan berbedanya habitat maka berbeda pula cara penyembangan tingkat osmolaris mereka. Misalnya pada ikan laut secara konstan kehilangan air melalui osmosis ke lingkungannya yang hiperosmotik itu. Ikan air laut akan mengkompensasi kehilangan itu dengan cara meminum banyak sekali air laut, lalu memompa keluar kelebihan garam, dan mengekskresikan urin dalam jumlah yang relatif sedikit. Namun pada ikan air tawar mengeluarkan air dengan cara mengekskresikan sejumlah besar urin yang sangat encer dan mendapatkan kembali garam yang hilang dalam makanannnya atau dengan pengambilan secara aktif dari sekelilingnya (Campbell dkk, 2002: 111).
Text Box: Sumber: https://rivanputra.files.wordpress.com
Gambar 1.4
Ikan badut pada anemon
Pada ikan jenis ini berkembang biak dengan bertelur (ovipar) yang di mana bisa telur yang dihasilkan bisa berjumlah sangat banyak. Seperti misalnya pada kehidupan ikan badut (sudah termasuk ke dalam ikan bertulang sejati) yang hidup di anemon laut. Telur yang dihasilkan biasnya disimpan di dalam sebuah karang yang berbentuk seperti gua yang berjumlah ribuan.
c.       Chondrictyes (Ikan Bertulang Rawan)
Text Box: Sumber: http://3.bp.blogspot.com
Gambar 1.4
Ikan pari merupakan salah satu contoh kelas Chondrictyes.
Sesuai dengan namanya, ikan kelas Chondrictyes memiliki rangka yang fleksible yang terbuat dari tulang rawan. Ikan ini juga memiliki perkembangan rahang dan sirip yang baik. Rahanganya berkembang dari kedua pasang pertama lengkung insang. Mulutnya terletak pada bagian ventral, dan dilengkapi dengan gigi gigi yang dilapisi email. Kulitnya diselubungi sisik plakoid (yang berasal dari kombinasi mesoderm dan ektoderm) yang berukuran kecil dan menyerupai banyak kelenjar mucus. Chondrictyes memiliki kelamin terpisah atau hermafrodit, sehingga fertilisasi terjadi secara internal maupun eksternal.
2.    Amphibi
Amphibi merupakan hewan berdarah dingin dengan kelembaban kulit yang tinggi. Tubuhnya tidak tertutupi rambut ataupun bulu, dan memiliki kemampuan hidup di air maupun di darat sesuai namanya, Amphibia yang berasal dari bahasa Yunani yaitu Amphi yang berarti dua dan Bios yang berarti hidup. Pada umumnya Amphibi memiliki siklus hidup awal di perairan dan siklus hidup kedua di darat.
Amphibi memiliki kelopak mata dan kelenjar air mata yang berkembang dengan baik. Pada mata terdapat membran nictians yang berfungsi melindungi mata dari debu, kekeringa dan kondisi lain yang merusak mata. Sistem saraf di Amphibi juga mengalami modifikasi, otak menjadi lebih besar dan hemisphareum cerebi terbagi sempurna.
Kelas Amphibi mencakup 3 Ordo, yaitu Apoda (Gymnophiona), Anura (Silientra), dan Urodela (Caudata).



a.      Apoda (Gymnophionia)
Text Box: Sumber: http://www.satwaunik.com
Gambar 1.5
Sesilia (Afrocea cilia tiniana)
Ordo ini memiliki ciri di mana anggotanya tidak memiliki kaki, sehingga disebut Apoda. Tubuhnya menyerupai cacing gilig, bersegmen, tidak bertungkai , dan ekornya mengalami reduksi. Apoda memiliki mata yang tertutupi yang tereduksi dan tertutupi oleh kulit dan tulang, pada beberapa spesies retina berfungsi sebagai fotoreseptor. Pada bagian anterior terdapat tentakel yang berfungsi sebagai organ sensorik. Pada fase larva, Apoda hidup di dalam air dan bernafas dengan menggunakan insang, sedangkan pada fase dewasa insang mengalami reduksi. Apoda biasanya ditemukan di dalam tanah atau lingkungan akuatik. Contoh, Sesilia (Afrocae cilia tiniana).
b.      Anura
Text Box: Sumber: https://a2ua.com
Gambar 1.7
Salamander
Text Box: Sumber: https://upload.wikimedia.org
Gambar 1.6
Katak emas
Sesuai dengan namanya, anggota Ordo Anura ini tidak memiliki ekor. Kepalanya bersatu dengan badan, tidak memiliki leher, dan memiliki tungkai. Tungkai belakang berukuran lebih panjang dibanding tungkai bagian depan, sehingga mendukung pergerakannya yaitu melompat. Pada beberapa famili terdapat selaput di sela sela jarinya. Anura memiliki membran timpani yang terletak di permukaan kulit dengan ukuran yang cukup besar dan terletak di belakang mata. Kelopak mata dapat digerakkan dan matanya berkembang dengan baik. Fertilisasi dilakukan secara eksternal dan prosesnya dilakukan di perairan. Contoh; Katak.
c.       Urodela (Caudata)
Ordo Urodela memiliki bentuk tubuh yang memanjang. Mempunyai anggota gerak dan ekor tapi tidak memiliki membran timpani. Tubuhnya dapat dibedakan antara kepala , lehet, dan badan. Beberapa spesies memiliki insang dan yang lain bernapas dengan paru paru. Pada bagian kepala terdapat mata berukuran kecil dan pada beberapa jenis mata mengalami reduksi. Contoh; Salamander.
3.    Reptilia
Reptilia adalah binatang dengan kulit yang kering dan tertutup oleh sisik sisik atau papan dermal. Sebagai hewan darat yang hidup di daratan yang kering, kulitnya memiliki lapisan berbahan tanduk yang tebal. Lapisan ini mengalami modifikasi menjadi sisik sisik dan sedikit sekali mengandung kelenjar kulit.
Reptilia termasuk ke dalam Vertebrata yang umumnya tetrapoda (berkaki empat), tetapi pada beberapa sub ordo tungkainya mengalami reduksi atau bahkan hilang sama sekali sperti pada ordo Serpentes dan sebagian Lecertilia. Reptilia yang tidak mengalami reduksi tungkai umumnya memiliki lima jari atau pendactylus dan terdapat cakar pada setiap jarinya.
Reptilia memiliki sistem peredaran darah yang sempurna dibandingkan dengan Amphibi dan Pisces. Sistem peredaran darah reptil sudah mampu memisahkan darah yang banyak mengandung oksigen. Jantungnya biasanya terletak di rongga dada pada bagian depan dan terdiri  atas dua bilik dan dua serambi. Antara dua bilik terdapat suatu sekat yang belum sempurna yang berfungsi untuk mengatur keluar masuknya darah ke dalam jantung.
Kelebihan utama Reptil dengan Amphibi adalah perkembangan telur yang bercangkang dan berisi kuning telur yang dapat diletakkan di tanah tanpa adanya resiko kekeringan. Cangkangnya kedap air dan juga kedap sperma, dengan demikina perkembangan telur yang bercangkang terjadi bersamaan dengan perkembangan fertilisasi internal.
Dalam kelas Reptilia terdapat empat Ordo yaitu Ordo Squamata, Crocodylia, Testudinata, dan Rhynchophalia.
a.   Ordo Squamata
Ciri khusus dari Ordo Squamata adalah tubuhnya ditutupi oleh sisik yang terbuat dari zat tanduk, sisik tersebut mengalami pergantian secara periodik yang disebut molting. Sebelum mengelupas, stratum germinativum membentuk lapisan kutikula baru di bawah lapiasan lama. Pada sub-ordo Serpentes sisiknya terkelupas secara keseluruhan, sedangkan pada sub-ordo Lecertilia sisiknya terkelupas sebagian.
Text Box: Sumber: http://2.bp.blogspot.com
Gambar 1.8 
Ular contoh ordo Squamata
Squamata terdiri dari otak yang memiliki lobus olfaktorius yang panjag, hemisfer, dua lobus optikus, serebellum, dan medulla oblongata yang melanjut ke korda saraf. Di bawah hemisfer terdapat indundibulim dan hipofisis. Perkembangbiakan ordo ini berlangsung secara ovovivipar atau ovipar dengan fertelisasi internal. Contoh spesiesnya yaitu Ular, Komodo, Kadal, dll.
b.   Ordo Crocodylia
Text Box: Sumber: http://cdn2.tstatic.net
Gambar 1.9
Buaya contoh ordo Crocodylia
Ordo Crocodylia mencakup hewan reptil yang berukuran lebih besar dibanding reptil lainnya. Kulitnya mengandung sisik dari bahan tanduk, di daerah punggung sisik tersebut tersusun teratur ke arah transversal dan mengalami penulangan membentuk perisai dermal. Sisik pada bagian dorsal berlunas, pada bagian lateral bulat, dan pada bagian vertral berbentuk segiempat. Sisik pada ordo ini hampir tidak pernah mengalami pergantiam (molting).
Kepalanya berbentuk piramida, keras dan kuat serta dilengkapi dengan gigi gigi yang runcing. Matanya berukuran kecil dan terletak di bagian kepala yang menonjol ke dorsal lateral. Pupil vertical dilengkapi dengan selaput mata, tertutup oleh lipatan kulit yang membungkus tulang sehingga hanya nampak seperti celah. Lubang hidungnya terletak pada sisi dorsal unjung moncong dan dilengkapi dengan suatu penutup dari otot yang dapat berkontraksi secara otomatis pada saat menyelam. Contoh Ordo ini adalah Buaya.
c.    Ordo Testudinata atau Chelonia
Anggota Ordo ini memiliki ciri yang spesifik yaitu tubuhnya dilindungi oleh cangkang atau tempurung. Tempurungnya terdiri dari karapaks yang berbentuk cembung di bagian dorsal dan plastron berbentuk datar di bagian ventral. Pada bagian karapaks terdapat tulang vertebra atau neural, pleural, suprapygal, nuchal, dan peripheral. Pada bagian plastron terdapat tulang epiplastron, entoplastron, hyoplastron, mesoplastron, dan xiphiplastron. Di atas tulang tulang tersebut terdapat lapisan yang disebut keping dan perisai.
Text Box: Sumber: http://3.bp.blogspot.com
Gambar 1.10
Kura kura contoh ordo Testudinata
Anggota Ordo ini yang hidupnya di darat alat geraknya termodofikasi menjadi bentuk batang atau tonggak tanpa selaput di sela sela jarinya dan dilengkapi dengan cakar pada hewan jantan. Anggota yang hidup di perairan alat geraknya termodifikasi menjadi seperti gayung untuk mempermudah berenang. Contoh Ordo ini adalah kura kura.
d.   Ordo Rynchocepalia
Text Box: Sumber: http://a-z-animals.com
Gambar 1.11
Tuatara
Ordo ini memiliki tipe tengkorak diapsis. Anggota ordo ini adalah hewan karnivora dan aktf mencari makan pada malam hari dengan habitat di air maupun di darat. Ordo ini berkembang biak dengan ovipar dengan fertilisasi internal seperti kebanyakan reptil lainnya, telurnya akan ditempatkan di suatu lubang dana akn menetas pada waktu satu tahun. Satu satunya anggota Ordo ini yang masih dijumpai adalah Tuatara yang hanya dapat ditemukan di beberapa kepulauan di selandia baru.
4.    Aves
Kelas Aves (Burung) adalah vertebrata yang seluruh tubuhnya ditutupi oleh bulu yang dianggap sebagai modifikasi sisik epidermis dan fungsinya sebagai isolator. Kulitnya tidak berkelenjar, kecuali bagian ekor. Alat gerak bagian depan sudah termodifikasi menjadi sayap yang digunakan untuk terbang. Pada bagian belakang unjung tubuh Aves terdapat ekor yang dilengkapi dengan bulu yang juga dapat mengembang pada saat terbang.
Bulu yang tumbuh semakin lama akan menjadi aus dan akan mengalami pergantian. Biasanya pergantian setahun sekali yang disebut molting. Ada beberapa tahap pergantian bulu pada aves yaitu;
a.    Molting post natal, lepasnya bulu pertama pada burung yang baru menetas.
b.   Molting post juvenile, pergantian bulu pada masa burung sudah mengalami pertumbuhan maksimum.
c.    Molting post nuptial, pergantian bulu yang terjadi pada waktu burung mendekati masa breeding dan terjadi setiap tahun.
Adapun paruh pada burung yang terbuat dari zat tanduk, fungsinya sebagai tangan untuk memperoleh atau memegang, sebagai mulut, untuk menelisik bulu, dan sebagai alat pertahanan.
Kelas Aves terbagi dalam banyak Ordo. Berikut hanya dikemukakan dalam bentuk sub-kelas.
1.   Sub kelas Archaeornites
Text Box: Sumber: http://img04.deviantart.net
Gambar 1.12
Archaeoptelyx sp.
Merupakan burung bergigi yang merupakan peralihan dari reptilia ke aves. Hidup pada periode Jurassic dan sekarang telah punah. Tidak mempunyai pigostil memiliki bulu bulu yang berpasangan pada ekornya. Contoh; Archaeoptelyx sp.
2.   Sub kelas Neornithes
Text Box: Sumber: http://johnconway.co
 Gambar 1.13
Hesperornis
Ada yang telah punah tapi ada yang masuk ke dalam kelompok burung modern. Ada yang bergigi dan ada yang tidak bergigi. Kebanyakan memiliki pigostil dan tidak memiliki bulu yang berpasangan.
a.       Odontognathae. Merupakan burung yang bergigi. Burung ini telah punah. Contohnya adalah Hesperornis
b.      Paleognathae. Merupakan burung yang tidak bergigi. Tidak dapat terbang. Tulang stenumnya tidak berlunas dan memiliki tulang vomer yang membentuk jembatan pada tulang langit langit.
c.       Text Box: Sumber: http://cdn.c.photoshelter.com 
 Gambar 1.14
Penguin
Impennes. Meupakan burung yang memiliki sayap yang digunakan untuk berenang dan tidak dapat terbang. Memiliki empat buah jari kaki yang menghadap ke muka dan berselaput dan dapat menyelam. Ordo Spenischiformes, contohnya pinguin.
d.      Text Box: Sumber: http://animal-dream.com
 Gambar 1.15
Flaminggo
Neognathae. Merupakan burun modern yang berlunas dan vomernya tidak membentuk jembatan pada langit langit. Pada Ordo Gaviformes merupakan burung pemakan ikan dengan kaki yang pendek dapat berenang dan terbang. Contohnya Burung lun. Pada Ordo Podicipitiformes, ekornya berbulu kapas. Kaki jauh di bagian belakang tubuh dan dapat menyelam dengan cepat. Contohnya burung Grebe. Pada Ordo Ciconiiformes, leher dan kainya panjang, bulunya dekoratif, paruhnya bengkok ke tengah dan kadang kepalanya tak berbulu. Contohnya flaminggo.
5.    Mammalia
Bianatang menyusui atau mamalia adalah hewan vertebrata yang terutama dicirikan oleh adanya kelenjar susu, yang pada betinanya menghasilkan air susu sebagai sumber makanan untuk anaknya. Selain itu mammalia memiliki rambut. Tubuhnya berdarah panas (homoiterm). Anggota gerak bagian depannya dapat termodifikasi untuk berlari, menggali lubang, dan terbang. Pada ujung jarinya terdapat cakar atau kuku. Gigi umunya dibagi menjadi 4 tipe yaitu; gigi seri, gigi taring, gigi premolar dan gigi molar. Mammalia dikolompokkan kedalam beberapa kelas diantaranya;
a.       Text Box: Sumber:
http://kids.nationalgeographic.com
 Gambar 1.16
Platypus
Ordo Monoteremata, yaitu mammalia berparuh dan bertelur, tidak memiliki putting sehingga anakan menyedot susu dari bulu induknya. Memiliki ekor yang pipih dan gigi hanya terdapat pada hewan yang lebih muda. Misalnya Platypus.
b.      Ordo Marsupilaria, merupakan mammalia berkantung di mana perkembangan embrionik anakannya diselesaikan dalam kantung marsupial dan tidak memiliki plasenta. Misalnya kanguru (Marcropus sp).
c.       Ordo Artiodactyla, merupakan mammalia yang memiliki kuku dengan jumlah jari kaki yang genap pada masing mansing kaki, herbivor. Misalnya domba (Ovis aries).
d.      Text Box: Sumber: http://4.bp.blogspot.com
Gambar 1.17
Felis leo
Ordo Carnivira, merupakan mammalia pemakan daging yang memiliki gigi yang tajam, runcing dan geraham untuk merobek. Misalnya singa (Felis leo).
e.       Ordo Cetacea, merupakan mammalia yang hidup di laut dengan badan berbentuk ikan, kaki depan mirip dayung dan tidak memiliki tungkai belakang, dan memiliki lapisan tebal lemak sebagai insulasi. Misalnya Ikan paus (Balaenoptera omurai).
f.       Text Box: Sumber: https://www.idjoel.com
Gambar 1.18
Balaenoptera omurai
Ordo Chiroptera, merupakan mammalia yang memiliki kaki seperti sayap dengan selaput di antara ruas jari sampai ke belakang. Misalnya kelelawar (Pteropus vampeirus).
g.      Ordo Scandentia. Misalnya tupai (Tupaia javanica).
h.      Text Box: Sumber: http://4.bp.blogspot.com
Gambar 1.19
Tupaia javanica
Ordo Ruminantia, merupakan mammalia pemakan tumbuhan, tidak memiliki taring, lambungnya terbagi menjadi empat kompartemen. Misalnya sapi (Bos taurus).
i.        Ordo Polidota, merupakan mammalia bersisik dan tidak memiliki gigi. Contohnya trenggiling (Manis javanica).
j.        Ordo Primata, merupakan mammalia dengan ibu jari berhadapan dan memiliki anggota gerak yang panjang. Matanya menghadap ke depan. Misalnya Gorilla.




C.    Peranan Vertebrata Bagi Manusia
Hewan dalam Filum Vertebrata memiliki banyak manfaat bagi kehidupan manusia. Dari kelas Pisces misalnya, dapat digunakan sebagai protein, vitamin, mineral, dan omega 3 yang dibutuhkan oleh tubuh manusia. Misalnya ikan bandeng, ikan tuna, dan lain sebagainya. Selain itu dalam bidang estetika ikan dapat digunakan sebagai hiasan, misalnya ikan koi yang memiliki banyak warna corak di tubuhnya yang sangat menarik.
Pada kelas Amphibi dalam rantai makanan memiliki posisi penting dalam pengatur populasi serangga yang menjadi hama pertanian. Sebagian manusia menjadikan Amphibi (misalnya katak hijau) sebagai sumber protein. Adapun katak juga dijadikan sebagai objek peelitian di laboratorium biologi. Namun ada juga yang merugikan seperti Axolotl yang dapat menyemburkan racun dari mulutnya.
Pada kela Reptilia memiliki peranan penting dalam pengendalian tikus, misalnya ular, cicak, kadal, dan buaya. Kulit buaya dapat digunakan dalam pembuatan tas yang bernilai ekonimis. Adapun peranan negatifnya Reptil yang mengeluarkan bisa seperti Ular Kobra.
Kelas Aves juga memiliki peranan yang penting, yaitu sebagai sumber makanan misalnya ayam dan bebek. Dari segi rantai makanan juga menguntungkan karena sebagian Aves memakan ulat yang menjadi sumber hama bagi para petani. Burung juga dapat membantu penyerbukan dan dari segi estetika bulunya yang beragam warna dapat dijadikan hewan peliharaan. Namun adapun peran negatifnya yaitu seperti burung pemakan biji bijian yang dapat memakan bibit dari kebut pertanian yang bersifat merugikan secara ekonomis
Kelas mamalia juga memiliki peranan yang penting bagi kehidupan manusia, di antaranya sebagai sumber makanan misalnya daging kambing atau sapi, sebagai hewan peliharaan misalnya kelinci atau kucing, sebagai alat transportasi misalnya kuda, penelitian di bidang kesehatan misalnya tikus, dan lain sebagainya. Tetapi mammalia juga menjadi hama di bidang pertanian, misalnya tikus.

















Komentar

Posting Komentar

Postingan Populer